Kamis, 12 April 2012

Nematoda


BAB 1
PENGERTIAN

Nematoda berasal dari kata nema: benang dan oidos : bentuk. Pada classis nematoda, kutikulanya polos atau bercicin-cincin, kebanyakan mempunyai bulu-bulu kaku, tidak bersilia. Kutikula adalah modifikasi epidermis ke arah superficial. Di bawah epidermis terdapat lapisan otot yang hanya terdiri atas serabut-serabut longitudinal saja.
Lumen pharynx dalam penampang melintangnya berbentuk triradial. Oragan excretoria tidak tersusun atas protonephridia, tetapi terdiri atas: 1 atau 2 sel glanduler atau canalis excretorius atau keduanya.
Kebanyakan bersifat gonochoristis. Gonade tunggal atau sepasang berbentuk tubuler; saluran kelamin jantan bermuara pada intestinum, sedang saluran betina mempunyai lubang muara keluar sendiri.
Nematoda dikenal dengan sebutan “roundworms” atau cacing gelang. Cacing ini sangat aktif, ramping, biasanya kedua ujungnya runcing, dan mempunyai mulut dan anus, jadi mempunyai saluran pencernaan yang lengkap. Rongga tubuh disebut pseudoselom”. Dua diantaranya yang terkenal adalah Ascaris lumbricoides, cacing gelang pada usus manusia dan Entrobius vermicularis, cacing kremi pada anak kecil.
Di antara semua aschelminthes, filum nematoda mempunyai anggota paling banyak, dikenal 10.000 spesies. Sebagian besar spesies dari nematoda hidup bebas, baik di laut, air payau, air tawar dan tanah; dari daerah kutub yang dingin sampai tropis; di berbagai habitat seperti padang pasir dan laut dalam, serta sejumlah spesies yang hidup parasitik pada tumbuh-tumbuhan dan hewan. Jadi penyebarannya luas sekali. Pada lumpur laut pernah dijumpai 4 juta cacing nematoda per m², di tanah perairan 100 juta cacing jenis teres-terial per m², ikan sangat terkenal karena banyaknya cacing yang menginfeksi. Jenis parasit juga cukup banyak , dan menyerang tumbuhan dan hewan, sehingga acap kali merugikan petani dan peternak.


BAB II
KLASIFIKASI KELAS NEMATODA

Nematoda merupakan organisme yang mempunyai struktur sederhana. Tubuh panjang slindris tertutup kutikula, saluran pencernaan lurus dan lengkap, tubuh berupa tebung yang disebut dengan pseudocoelomate. Nematoda dewasa tersusun oleh ribuan sel-sel somatik, ratusan sel diantaranya membentuk reproduksi.
Nematoda merupakan binatang yang mempunyai tiga lapisan tubuh (tripoblastik) atau terdiri dari tiga lapis blastula, lapisan ini terbentuk dan berkembang di dalam telur. Memiliki dinding tubuh yang terdiri dari kutikula luar, lapisan antara, hypodermis, dan bagian dalam otot membujur. Kutikula merupakan bagian dinding tubuh bagian luar.
Epidermisnya tipis tetapi membentuk empat tali longitudinal. Di bawah epidermis terdapat satu lapis serabut otot yang terbentang secara longitudinal dan dibagi oleh tali-tali menjadi 4 kuadrans. Saluran pencernaan makannya lengkap, lurus, mulut dan anus terdapat pada ujung yang berbeda. Diantara dinding tubuh dan saluran pencernaan terdapat ruangan atau rongga yang disebut pseudosoel. Tidak memiliki organ sirkulasi dan respirasi. Organ ekskresinya sederhana.
Sejumlah besar spesies nematoda hidup sebagai endoparasit, tidak ada eksoparasit. Sebagai endoparasit memerlukan satu inang atau lebih. Endo parasit pada ikan seperti Spinitectus, Cammalanus longitridentatus ataupun Philometra sanguinea.
Kelas nematoda terdiri dari beberapa spesies tidak hanya bersifat parasit terhadap manusia, namun juga terhadap binatang. Nematoda yang termasuk parasit hanya dapat makan dari jaringan tanaman yang masih hidup, dengan menyerap cairan sel atau jaringan inangnya dengan menggunakan alat penusuk dan penghisap di rongga mulutnya atau dikenal dengan “stylet”. Sebagian besar nematoda parasit menyerang akar atau bagian tanaman di bawah permukaan tanah, walaupun ada juga yang menyerang batang, tunas, daun, bungan dan biji.
Nematoda parasit yang umumnya bersifat menetap seperti Meloidogyne sp, Rotylenchus reniformis dan gobodera sp. Jenis spesies ini ditemukan dalam jaringan akar dalam keadaan sudah berubah bentuk dari cacing menjadi membulat (seperti bentuk botol). Sebagian besar species Globodera sudah membentuk sista menempel dengan bagian anterior, tubuhnya menyusup dalam korteks, sedangkan bagian posteriornya di luar jaringan akar (semi endoparasit). Bentuk sista membulat (globular atau spheroid), warnanya sebagian besar kuning emas, sebagian lagi putih dan kuning tua sampai coklat.
Parasit penting pada manusia termasuk whipworms, cacing cangkuk Hookworms, Pinworms, Ascarids, dan Filarids. Cacing gelang lain yang penting adalah Caenorhabditis elegans. Nematoda hidup sebagai endoparasit pada manusia dengan inang perantara misalnya penyakit kaki gajah atau filariasis atau elaphantiasis yang disebabkan oleh Wucheria bancrofti yang memerlukan nyamuk sebagai inang perantara.
Nematoda parasit yang biasanya menjangkiti pada hewan adalah Baylisascaris yang mampu membunuh manusia juga. Haemonchus contortus adalah salah satu dari yang biasa menyerang biri-biri seluruh dunia, menyebabkan tekanan ekonomi kepada peternak biri-biri.


II.1      KELAS NEMATODA
Pada kelas Nematoda sudah dikenal ada 17 Ordo, dari tujuh ordo yang pertama dari ke-17 ordo yang tersebut di bawah ini kebanyakan hidup bebas dan mempunyai tanda-tanda karakteristik sebagai berikut:
·                 Ukuran relative kecil, kecuali Ordo Mermithoidea
·                 Jelas mempunyai bulu-bulu kaku yang bersifat sensoris atau mempunyai papillae pada ujung anterior yang tersusun dalam gelang-gelang atau lingkaran-lingkaran tertentu
·                 Amphid relative besar
·                 Ada glandula adhesive caudalis

a)                  Kelas 1. Aphasmida (Adenophorea)
Phasmid tidak ada, amphid besar, kebanyakan hidup bebas.

Ordo 1: Cromadorida
Hidup bebas, amphid spiral dan melingkar, kantung oesophagus terbagi menjadi tiga bagian, hidupnya di laut dan air tawar. Kebanyakan hidup di laut, bersifat aquatis, cuticula halus atau tersusun dalam cincin-cincin, capsula buccalis dilengkapi dengan gigi-gigi dan pharynx ujung posteriornya membesar.
Contoh            : Chromadora sp, Wilsonema dan Monhystera

Ordo 2: Enoploidea
Pada Enoploidea tidak ada cincin-cincin cuticula, tetapi cuticula halus, seringkali dilengkapi dengan bulu-bulu kaku. Pada bagian ujung anterior terdapat 6 papillae labiales, 10 atau 12 bulu-bulu kaku di dalam 1 atau 2 gelang-gelang atau lingkaran, sepasang celah cephal, dan amphid berbentuk cyathiform, hidup bebas di laut. Oeshophagus terbagi menjadi dua bagian, amphid berbentuk kantung panjang atau seperti tabung, hidup bebas dan parasit di laut, air payau, dan air tawar
Contoh            : Metocholaimus pristiurus, hidup bebas di laut di benua Amerika Utara dan Eropa, Enoplus dan Nygolaimus

Ordo 3 : Dorylamoidea
Dorylamoidea umumnya hidup di dalam tanah dan air tawar, cuticula halus, tanpa bulu-bulu kaku, ujung anterior dengan 2 lingkaran papillae yang masing-masing terdiri atas 6 dan 10 papillae, amphid cyathiform, pharynx bersifat muscular dan jarang bagian posteriornya membesar,
contoh : Dorylaimus sp.


b)                 Phasmida (Secernatea)
Pada ekor terdapat sepasang lubang phasmid, amphid seperti lubang.

Ordo 1: Araeolaimoidea
Adanya 4 bulu kaku di daerah kepala, cuticula licin, kadang-kadang dengan bulu-bulu kaku, ada papillae labials, amphid berbentuk spiral.
Contoh            : Araeolaimus sp.

Ordo 2 : Rhabdiasoidea
Rhabdiasoidea yang bersifat gonochoristis adalah hidup bebas sedang yang bersifat hermaprodit atau parthenogenesisi adalah bersifat parasit. Terdiri dari 2 famili. Oesophagus 3 bagian, terutama pada larva, hidup bebas dan parasit
§ Rhabdiacidae, yang bersifat parasit dalam pulmo Amphibia dan reptilian
§ Strongyloididae.
Contoh            : Rhabdias bufonis dan Diplogaster

Ordo 3 : Strongylida
Parasit pada vertebrata darat, mempunyai mulut yang tanpa labia tetapi seringkali terdapat corolla, cacing betina umumnya mempunyai ovejector dan cacing jantan mempunyai bursa copulatrix yang di sokong oleh 13 jari-jari otot, parasit pada vertebrata darat
Contoh : Strongylus vulgaris

Ordo 4 : Ascarida
Parasit pada siput darat, serangga dan vertebrata, mempunyai mulut yang dibatasi oleh 3 labia, pharynx tanpa bulbus posterior atau jika ada tidak bervalvula.
Contoh : Ascaris lumbricoides


Ordo 5 : Spirudida
Umumya mempunyai 2 labia laterals yang kadang-kadang masing-masing terdiridari 4-6 papillae, seringkali terdapat interlabia yang berfungsi sebagai alat muscular.
·         Parasit pada vertebrata ( Dracunculus dan Wucheria )
·         Parasit pada ikan ( Cammalanus dan Spinitectus )
Contoh : Spirura talpae

Ordo 6 : Mermithoidea
Stadium larva Mermithoidea bersifat parasit pada Avertebrata, umumnya hidup bebas dalam tanah, bersifat terrestrial aquatis dalam air bersifat aquatis terutama air tawar, Mermithoidea dewasa tubuhnya halus, berbentuk filiform, panajng 50cm atau lebih pendek, umumnya ada 16 papillae, cacing-cacing  jantan lebih kecil daripada yang betina dengan 1 tau 2 spiculae dan dengan beberapa papillae genetales pada ujung posteriornya, bersifat gonoshoristis atau parthenogenesis.
Contoh : Mermithonema entomophilum, Paramermis contorta (bersifat aquatis).

Ordo 7 : Monhysteroidea
Amphid circuler, bersifat aquatis dan terestrial, tetapi yang hidup di laut umumnya cincin cuticulanya halus dan terkadang terdapat bulu-bulu kaku yang tersebar, ujung anterior tubuh terdapat 4,6 atau 8 bulu-bulu kaku, ovarium tunggal atau sepasang.
Contoh            : Monhystera sp.

Ordo 8 : Demoscolecoidea
Cuticulanya jelas bercincin-cincin dengan bulu-bulu kaku di seluruh bagian tubuh atau hanya pada bagian-bagian yang menyempit saja. Amphid berbentuk bulan sabit atau setengah bola, hidup di laut.
Contoh            : Demoscolex sp. Dan Greeffiela sp.
Ordo 9 : Rhabtitoidea
Hidup bebas tau bersifat parasit, cuticula halus atau bercincin-cincin, amphid kecil berbentuk kantong, glandula adhesive caudalis tidak ada, tetapi phasmid ada
Contoh            : Rhabdites coarctata

Ordo 10 : Oxyuroidea
Mempunyai pharynx dengan bulbus posterior, cacing betina dengan ekor yang panjang, cacing jantan mempuyai 1 spicula atau 2 spiculae yang equal, bersifat zooparasite obligat terutama pada vertebrata, di derah kepala terdapat 8 atau 10 papillae yang tersusun dalam 1 lingkaran, umumnya terdapat 3 atau 6 labia, amphid berbentuk kantong tubuler.
Contoh            : Leidynema appendiculata.

Ordo 11 : Dracunculoidea
Berbentuk filiform tanpa labia, terdapat 8 bulu-bulu kaku yang tersusun dalam 1 lingkaran atau 2 lingkaran dengan masing-masing bulu kaku.
Contoh : Dracunculus modinensis.

Ordo 12 : Filarioidea
Bersifat filiform, cacing jantan lebih kecil daripada cacing betina, labia atau capsula buccalis tidak ada atau rudimeter,
Contoh : Wuchereria bancrofti

Ordo 13 : Trichuroidea
Bagian anterior bersifat filiform, mulut tanpa labia, pharynx langsing, cacing jantan tanpa alat kopulasi atau dengan cirrus, kadang-kadang ada 1 spikula.
Contoh : Trchuris ovis

Ordo 14 : Dioctophymoidea
Mulutnya tanpa labia, tetapi dikelilingi oleh 6, 12 atau 18 papillae, pharynx panjang tanpa bulbus, dinding dalam bersifat muscular berbentuk seperti genta.
Contoh : Dioctophyme renale.

BAB II
CIRI MORFOLGIS DAN CIRI ANATOMIS

II.1      CIRI MORFOLOGIS
1.      Cacing dewasa memiliki ukuran berbeda-beda, mulai dari 2 cm sampai lebih dari 1 meter.
2.      Bentuk bulat panjang seperti benang, tidak bersegmen, kulit seperti kutikula.
3.      Tubuh simetris bilateral, tidak bersegmen-segmen, tidak mempunyai extremitas (anggota gerak)
4.      Dinding badan terdiri atas 3 lapis dermoblast
5.      Tidak memiliki ruas
6.      Mempunyai rongga tubuh semu
7.      Mulutnya terdapat di bagian anterior, dilengkapi dengan bibir, sedangkan anus menjulur sedikit di belakang
8.      Merupakan binatang yang mempunyai tiga lapisan (triploblastik) atau terdiri dari tiga lapis blastula (lapisan ini terbentuk dan berkembang di dalam telur).
9.      Cacing jantan lebih kecil dari cacing betina, biasanya ujung posterior  melengkung ke depan. Pada beberapa spesies memiliki spekulum serta ursa kopulasi.
10.  Tubuhnya transparan dan tidak berwarna
11.  Mempunyai kepala, ekor, dinding dan rongga badan yang disebut pseudoselom, saluran pencernaan makanan, sistem saraf, sistem ekskresi serta sistem reproduksi terpisah akan tetapi tidak memiliki sistem sirkulasi darah.
12.  Tidak menmiliki sistem sirkulasi darah
13.  Rongga badan menyusut ke pseudeselom sempit
14.  Memiliki pseudeselom yang luas dan berisi cairan yang berfungsi sebagai rangka hidrostatik dan menunjang gerak cacing
15.  Lapisan epidermis menghasilkan lapisan kutikula yang melindungi tubuhnya dari kekeringan, serta membantu dalam bergerak
16.  Memiliki alat indera yang disebut papilla
17.  Nematoda parasit tanaman biasanya mempunyai stilet
18.  Reproduksi umumnya dengan cara bertelur, akan tetapi ada pula yang vivipar atau secara partenogenesis.
19.  Dalam siklus hidupnya terjadi tiga stadium yaitu telur, larva, dan dewasa.
20.  Seekor cacing betina bertelur antara 20-200.000 butir perhari.
gambar 1. Struktur morfologi nematoda

II.2      CIRI ANATOMIS
Bentuk tubuh nematoda panjang, langsing, silindris, dan dalam  penampang melintangnya berbentuk circuler. Ada 2 type umum bentuk badan yaitu fusiform, ialah berbentuk bulat panjang, bagian tengahnya merupakan bagian yang terlebar dan runcing ke arah ujung­-ujungnya, ujung posterior umumnya lebih pipih dan  lebih runcing daripada ujung anterior, dan pada Rhabditis filoformis tubuh sangat langsing. Type yang kedua adalah filiform, berbentuk seperti benang, dan diameter penampang melintang pada seluruh bagian tubuh adalah sama tidak memipih ke arah ujungnya. Nematoda type filiform lebih sedikit dari type fusiform dan terutama meliputi anggota-anggota Mermythidae fillarioidea, dan genus Capillaria. Variasi-variasi bentuk lain ialah pendek, gemuk, pyriform atau oval. Contohnya cacing-cacing betina yang bersifat parasit dari genus Heterodera, dan ada juga type Trichurin ialah suatu bentuk yang bagian anterirnya filiform, sedang bagian posteriornya fusiform. Pada umumnya cacing jantan tubuhnya lebih kecil daripada tubuh cacing betina, dan ujung posteriornya :
1.      pada bagian ventralnya terdapat specula dan bursa, sedang pada yang betina tidak ada.
2.      umumnya melengkung.
 Jenis cacing yang hidup bebas di air tawar dan darat biasanya kurang dari 1 mm, sedangkan spesies laut dapat mencapai panjang 5 cm. Dilihat dari arah anterior, tampak bahwa daerah mulut dan sekitarnya adalah simetri radial atau biradial. Diduga hal ini merupakan bukti bahwa nenek moyang nematoda adalah sessile.
Mulut terletak di ujung anterior, dan umumnya dilengkapi dengan 6 labia. Tiap labium mempunyai papilla yang bersifat sensoris. Pada Nematoda yang bersifat parasit dan terrestrial, jumlah labia itu mereduksi, tinggal 3 labia, yaitu 1 didorsal dan 2 ventrolateral, atau tinggal 2 di bagian lateral, atau mereduksi semuanya. Kadang-kadang diantara labia tersebut terdapat bulatan-bulatan atau lobi kecil yang disebut interlabia. Pada beberapa golongan tertentu labia itu telah mengalami modifikasi. Contoh : pada Nematoda terrestrial, yaitu pada Acrobeles dan Wilsonema labia telah berubah menjadi tonjolan berbentuk bulat atau conus ke arah depan dan disebut probolae.
Pada kebanyakan Strongylidae, labia telah berubah menjadi :
1.      bangunan sebagai leher baju yang tegak, yang permukaan dalamnya terbagi atas beberapa sampai banyak lobi, yaitu lebih daripada 40 lobi.
2.      bangunan sebagai gigi yang disebut Corona radiate atau daun mahkota.
Di samping adanya labia pada ujung anterior, terdapat juga specialisasi cuticuler di bagian ini, di sebelah luar labia, terutama pada ordo Spiruroidea. Pada beberapa genera dari famili Physalopteridae juga mempunyai corona radiata, sedang pada familia Acuariidae terdapat 2,4 atau 6 buah penebalan cuticuler longitudinal atau menggrombol yang disebut  Cordon atau Epaulet. Lain bentuk modifikasi cuticuler yang terdapat pada ujung anterior, ialah yang disebut amphid. Amphid adalah modifikasi cuticuler pada bagian ujung anterior, yang berbentuk sulci, berfungsi sebagai chemoreceptor, berjumlah sepasang dan dilengkapi oleh suatu kelenjar dan akhiran-akhiran saraf.
            Amphid merupakan alat indra yang sangat karakteristik pada Nematoda. Amphid ini sangat jelas pada Nematoda aquatis, terutama yang hidup di laut, sedang pada yang bersifat terrestrial dan parasit, amphid mereduksi. Ada 3 macam bentuk amphid yaitu :
1)      Type Cyathiform, terdapat pada ordo Enoplodia, berbentuk sebagai kantong atau saku yang berlubang atau bercelah.
2)      Type spiral, adalah karakteristik pada ordo Chromodoroidea dan Araeolaimoidea.dari type ini terdapat variasi bentuk yaitu dari suatu spiral pada beberapa putaran sampai bentuk-bentu bulan sabit dan jerat.
3)      Type circuler, adalah berbentuk discus dan hanya terdapat pada ordo Monhysteroidea.
Pada umumnya permukaan tubuh Nematoda itu rata atau halus atau licin, terutama golongan yang bersifat parasit, tetapi kadang-kadang terdapat specialisasi cuticuler, seperti : bulu-bulu kaku, spiral, bintil-bintil atau kutil, papillae, bintik-bintik, garis-garis atau berkas, dan rigi-rigi atau annuli. Contoh-contohnya ialah pada Nematoda laut familia Epsilonematidae dan Draconematidae, pada bagian posterior badannya terdapat sepasang deretan bulu-bulu kaku berongga, yang disebut setae ambulatores.
Modifikasi cuticuler tidak hanya terjadi pada ujung anterior, tetapi juga terjadi pada ujung posterior, yaitu terbentuknya sepasang kantong cuticuler yang menyerupai amphid, yang disebut phasmid oleh cobb.


Gambar 2 type-type Nematoda
Keterangan:
A.                Type fusiform, contoh: Tocascaris leonine
B. C     Type filiform, contoh: Capillaria brevis jantan (B)
                                                 Capillaria brevis betina (C)
D.                Type campuran, yaitu: tubuhnya sebagian fusiform dan sebagian lagi filiform. Contoh: Trichuris trihiura.
E.                 Rhabditis filiformis dengan ekornya ramping atau langsung.
F.                  Heterodera schachtii betina yang telah masak.
G.                Ujung anterior untuk menunjukkan adanya alae cervicales.
1.      Alae cervicales
2.      Anus
3.      Bagian anterior tubuh yang langsung
4.      Pharynx
5.      Intestinum
6.      Vulva
7.      Cauda
            Dinding badan berturut-turut dari luar ke dalam terbagi atas 3 lapisan, yaitu:
a.   Hyalin, sebagai lapisan cuticula noncelluler
b.  Lapisan subcuticuler dan
c.   Lapisan sel-sel otot
Pada cuticula terdapat garis-garis transversal halus, teratur dan supervisial atau kadang-kadang ada annuli. Lapisan subcuticuler terdiri atas matrix syncytial yang tipis. Lapisan sel-sel otot ada selapis terletak di bawah lapisan subcuticuler.
Adanya perbedaan susunan otot-otot somatic, yang nampak jelas pada penampang melintangnya adalah ciri khas pada golongan-golongan Nematoda tertentu, dan pada clasis ini ada 3 type yaitu:
a.   Polymyaria, pada type ini jumlah sel-sel banyak dan menonjol kedalam rongga badan. Type ini terdapat pada familia Ascaridae.
b.  Meromyaria, pada type ini jumlah sel-sel sedikit, pada tiap-tiap ¼ (seperempat) bagian penampang melintang hanya ada 2 atau 3 sel-sel otot. Type ini terdapat pada familia Oxyuridae dan Ancylostomatidae.
c.   Holomyaria, pada type ini sel-sel kecil dan banyak, dan merupakan bulatan kecil yang terletak dalam bagian yang sempit. Type ini terdapat pada familia Trchuridae.
Bentuk papila bervariasi, dari sederhana sampai seperti bulu burung. Tubuh tertutup kutikula yang lebih kompleks dari pada aschelminthes yang lain. Di bawah kutikula terdapat lapisan epidermis, biasanya selular, namun pada beberapapesies sintial. Cytuplasma epidermis pada nematoda melebar dan mendesak pseudoselom sepanjang garis middorsal, midventral dan kedua midlateral. Semua nulkei epidermis terdapat dalam keempat jalur tersebut dan secara khusus tersusun dalan barisan.
Pada dinding tubuh nematoda hanya ada otot longitudinal. Pseudocoelom pada nematoda luas dan berisi cairan yang antara lain berfungsi sebagai rangka hidrosatik, dan menunjang gerak cacing yang meliuk-liuk seperti ular. Organ untuk pernapasan dan peredaran darah tidak ada.
gambar 2. Struktur anatomi phylum nematode




















BAB III
SISTEM FISIOLOGI
III.1     REPRODUKSI
Dalam filum nematoda reproduksi selalu dilakukan secara seksual. Umumnya dioecious, dan jantan ditandai dengan ekor berbentuk kait, berukuran lebih kecil dari betina. Alat repoduksi jantan terdiri atas testis, rongga vesika, seminalis, dan sebuah lubang kelamin. Alat reprodusi betina terdiri atas ovarium, receptacolom seminalis, uterus, vagina, pulpa. Telur yang telah dibuahi akan menetas ± 8 hari dan menjadi larva yang besarnya 0,2 mm kemudian menjadi dewasa setelah 4 minggu. Pembuahan terjadi di dalam uterus, telur yang telah dibuahi mendapat cangkang yang tebal dan keras. Permukaan cangkang dihiasi  ukiran yang spesifik untuk masing-masing spesies, hingga bentuk telur dipakai untuk identifikasi infeksi parasit dari pengamatan tinja penderita.
Sistem reproduksi cacing betina terdiri dari satu atau dua gulungan tubulus yang menyatu membentuk suatu vagina yang bermuara keluar melewati vulva. Vulva biasanya terletak di bagian anterior tubuh. Ujung distal tubulus tersebut diatas membentuk ovarium, bagian-bagian selanjutnya adalah oviduk, dan sisanya adalah uterus. Bagian anterior yang berkelenjar dari uterus mempunyai aktifitas metabolik dan sintetik yang tinggi. Lipida cenderung melimpah pada organ reproduksi baik pada yang jantan maupun betina.
Bentuk telur pada nematoda sangat bervariasi. Kulit telur terdiri dari tiga lapis pokok. Paling luar atau lapisan vitelina adalah submikroskopik dan kemungkinan berasal dari oolema. Lapisan tersebut diselubungi oleh lapisan uterina. Berikutnya adalah lapisan kitinosa merupakan lapisan yang paling jelas dan mengandung berbagai macam jumlah kitin. Paling dalam adalah lapisan lipida yang dibentuk paling akhir, dan diduga bertanggung jawab terhadap impermeabilitas kulit telur. Protein pada kulit telur mengandung kira-kira 35% prolina.
Pembelahan telur-telur Nematoda yaitu melalui perkembangan embrio melalui beberapa stadia yaitu :
·         Stadium morula, yang berbentuk ellipsoid.
·         Stadium blastula.
·         Stadium gastrula, dengan cara invaginasi terbentuk stomodaeum, dan embrio memanjang.
·         Stadium cacing muda yang berubah menjadi dewasa.
Cacing jantan mempunyai organ reproduksi yang juga merupakan modifikasi dari gulungan tabung yang panjang. Cacing nematoda biasanya hanya mempunyai satu testis, yang berada di ujung distal tabung yang melanjutkan sebagai vas deferens dan bersatu dengan ujung bawah usus pada kloaka. Sebelum persatuan itu, vasdeferens melebar membentuk vesikula seminalis sebagai kantung penyimpanan sperma.
gambar 3. nematoda jantan dan nematoda betina

III.2     SISTEM PENCERNAAN MAKANAN
Kebanyakan nematoda yang hidup bebas karnivor dan memakan metazoa kecil, termasuk jenis nematoda yang lain. Spesies lain baik laut maupun air tawar adalah phytophagus, memakan diatom, ganggang dan jamur. Spesies terestrial merupakan hama tanaman komersial. Ada pula spesies laut, air tawar dan terestrial “deposit feeder”, memakan lumpur dan memanfaatkan bakteri dan bahan organik yang terkandung dalam lumpur. Beberapa spesies memakan sampah organik seperti kotoran hewan, bangkai dan tanaman busuk.
Nematoda yang bersifat parasit, memperoleh makan dari hospesnya. Cara-cara memperoleh makanan ini antara lain:
a.       Dengan menghisap darah, contoh : Ancylostoma.
b.      Dengan merusak jaringan hospes, contoh : Trichuris.
c.       Dengan memakan atau menghisap sari-sari makanan dalam intestinum hospes, contoh : Ascaris.
d.      Dengan mengabsorbsi sari-sari makanan dari cairan tubuh hospes, contoh : Fillaria.
Makanan masuk melalui mulut à pharinx à esopagus à usus halus àrekton pendek à anus. Saluran pencernaan nematoda berupa tabung sederhana terdiri dari sel-sel yang tersusun dalam lapisan tunggal. Mulut menuju ke kapsul bukalis (tidak selalu ada), kemudian ke esofagus yang berotot yang selanjutnya ke usus. Tonjolan-tonjolan kecil dinamakan mikrovili melapisi permukaan dalam usus telah ditemukan pada beberapa spesies. Anus terdapat hampir diujung posterior cacing, dan sebuah pelebaran yang dinamakan rektum terletak tepat di anterior anus. Sel-sel usus biasanya kaya akan mitokondria, kompleks golgi, ribosom, glikogen, protein, lipida, dan retkulum endoplasmik. Sel- sel kelenjar di daerah mulut dan anus berfungsi mensintesis protein dan mukopolisakarida, dan hasilnya dikeluarkan ke dalam saluran pencernaan atau langsung keluar tubuh.

III.3     SISTEM SYARAF
Lingkaran cincin syaraf mengelilingi oesophagus merupakan otak, dan berhubungan dengan enam benang syaraf anterior yang pendek dan enam benang syaraf posterior. Alat indera pada nematoda adalah papila, setae dan amphid. Setae terdapat di kepala dan seluruh permukaan tubuh. Amphid di jumpai pada nematoda yang hidup bebas, terutama spesies laut. Amphid ialah lubang kutikula yang buntu dan bercilia, berfungsi sebagai chemoreceptor. Bentuk dari amphid bermacam-macam karena itu di gunakan untuk identifikasi. Banyak nematoda yang mempunyai phasmid pada bagian ekornya, yaitu sepasang kelenjar uniseluler yang bermuara di kedua sisi lateral tubuh cacing, berfungsi sebagai chemoreseptor. Beberapa spesies laut dan air tawar mempunyai bintik mata.

III.4     ALAT EKSKRESI
Alat ekskresi nematoda bukan protonephridia, melainkan suatu sistem sel kelenjar, dengan atau tanpa saluran yang terletak pada anterior. Pseudecoelom terisi hemolimpha yang mengandung berbagai substansi yang terlarut didalamnya, mungkin juga hasil-hasil excresi. Hasil axcresi itu antara lain nitrogen sebagai ammonia, asam urat, ureum, yang akan dikeluarkan dari tubuh melalui porus excretorius.
Pada spesies laut biasanya terdapat satu atau dua sel kelenjar yang besar, tanpa saluran, terletak dekat pharinx dan mempunyai sebuah lubang ekskresi, disebut kelenjar renette. Jenis lain mempunyai sistem kelenjar dengan saluran, seperti bentuk huruf H.
                 
gambar 4. organ ekskresi pada nematoda
III.5     SISTEM PERNAPASAN
Nematoda tidak mempunyai organ pernapasan yang spesial. Respirasi dilakukan secara anaerob. Energi diperoleh dengan cara mengubah glikogen menjadi CO2 dan asam lemak yang di ekskresikan melalui kutikula. Haemoglobin terjadi pada cairan perivisceral beberapa parasitik nematoda. Ini terbentuk dengan terang oleh organisme, selama ini berbeda dari haemoglobin tuan rumah, dan haemoglobin dari sifat yang berbeda kadang-kadang terjadi pada dinding tubuh dan cairan periviscera.

111.6  SISTEM OTOT
      Nematoda mempunyai dua macam otot :
1.          Somatik (yang tidak mengkhusus) yang terdiri dari satu lapis langsung di bawah hipodermis.
2.          Khusus, yang memiliki berbagai fungsi, tergantung pada lokasinya, sebagai contoh otot spikuler berguna untuk mengeluarkan spikulum pada yang jantan.
Otot-otot dinding tubuh terletak longitudinal dan bertanggung jawab untuk melakukan gerakan cacing seperti ular. Zona yang banyak berserabut pada setiap ujung serabut otot melekat pada hipodermis, sedangkan ujung lain yang kurang berserabut dari sel otot itu dihubungkan dengan batang-batang syaraf dorsal maupun ventral, yang akan memberi stimulasi motor kepada otot-otot tersebut. Bagian yang non kontraktil dari otot somatik bertindak sebagai penyimpan glikogen. Diantara lapisan otot dan saluran pencernaan terdapat rongga tubuh yang dikenal sebagai pseudoselom, yang berfungsi sebagai kerangka hidrostatik.

III.7   SISTEM GERAK
            Gerak pada Nematoda disebabkan oleh adanya otot-otot yang terdapat pada dinding tubuh. Otot-otot itu terletak diantara tali epidermal, dan membujur sepanjang tubuh. Otot-otot itu terbagi menjadi empat kuadran, dua kuadran terletak pada sisi dorsal, dan yang lain pada sisi ventral. Kontraksi dan relaksasi daari otot-otot menyebabkan tubuh cacing memendek dan memanjannng. Koordinasi gerak dari keempat kuadran otot menyebabkan cacing bergerak dengan cara meliuk-liuk.

BAB IV
PERANAN NEMATODA

Nematoda mempunyai peranan :
1.      Nematoda mampu memodifikasi lingkungan dan menyediakan unsur hara bagi organisme lain.
2.      Nematoda dapat dimanfaatkan sebagai obat penyakit tifus dan sebagai bahan kosmetik dalam bentuk tepung untuk menghaluskan kulit. Di Cina dimanfaatkan sebagai bahan campuran kue. Di Indonesia digunakan untuk makanan ternak.
3.      Berperan dalam sustainable agriculture yang berprinsip mengurangi pupuk kimia yang mencemari lingkungan  dan polusi air tanah yang akan mempengaruhi kahidupan organisme perairan.
4.      Nematoda berperan sebagai parasit pada tanaman dan hewan.
5.      Merupakan parasit pada manusia dan mamalia di Afrika dan Asia. Larvanya terdapat dalam tubuh cyclops di perairan tawar.


                                                           

BAB V
KESIMPULAN

v  Di antara semua aschelminthes, filum nematoda mempunyai anggota paling banyak, dikenal 10.000 spesies. Sebagian besar spesies dari nematoda hidup bebas, baik di laut, air payau, air tawar dan tanah; dari daerah kutub yang dingin sampai tropis; di berbagai habitat seperti padang pasir dan laut dalam.
v  Bentuk tubuh nematoda panjang, langsing, silindris, dan pada beberapa jenis menjadi pipih ke arah posterior. Jenis cacing yang hidup bebas di air tawar dan darat biasanya kurang dari 1 mm, sedangkan spesies laut dapat mencapai panjang 5 cm.
v  Reproduksi selalu seksual,umumnya dioecious, dan jantan ditandai dengan ekor berbentuk kait, berukuran lebih kecil dari betina. Pembuahan di dalam uterus, telur yag telah dibuahi mendapat cangkang yang tebal dan keras.
v  Kebanyakan nematoda yang hidup bebas karnivor dan memakan metazoa kecil, termasuk jenis nematoda yang lain. Spesies lain baik laut maupun air tawar adalah phytophagus, memakan diatom, ganggang dan jamur.
v  Lingkaran syaraf mengelilingi oesophagus merupakan otak, dan berhubungan dengan enam benang syaraf anterior yang pendek dan enam benang syaraf posterior. Alat indera pada nematoda adalah papila, setae dan amphid.
v  Alat ekskresi nematoda bukan protonephridia, melainkan suatu sistem sel kelenjar, dengan atau tanpa saluran. Pada spesies laut biasanya terdapat satu atau dua sel kelenjar yang besar, tanpa saluran, terletak dekat pharinx dan mempunyai sebuah lubang ekskresi, disebut kelenjar renette.
v  Nematoda tidak mempunyai organ pernapasan yang spesial. Haemoglobin terjadi pada cairan perivisceral beberapa parasitik nematoda.



BAB VII
GLOSARI


Ø  Acelom                      : Rongga badan
Ø  Amphid                     : Modifikasi cuticuler pada ujung anterior tubuh
Ø  Anastomase               : Bagian sepanjang lateral tubuh yang membentuk suatu
Ø  Anterior                     : Di daerah kepala anterior, tetapi pada ujung posterior                                      juga, yaitu anyaman
Ø  Auricula                     : Akhiran syaraf pada seluruh permukaan tubuh,                                      terutama berbentuk bulat atau conus ke arah depan
Ø  Circuler                      : Bentuk melingkar columner
Ø  Conus                        : Perubahan labia menjadi tonjolan yang berbentuk bulat
Ø  Cordon                      : Penebalan cuticula longitudinal (menggerombol)
Ø  Corona radia              : Bangunan sebagai gigi
Ø  Cuticula                     : Modifikasi epidermis ke arah superficral
Ø  Cyathiform                : Bentuk amphid, yang bentuknya seperti kantong atau
Ø  Deposit feeder           : Memperoleh makan dengan menyaring makanan di                                      daerah kepala pada bagian-bagian yang menonjol ke                                      dindingnya terdiri atas selapis sel-sel epithelium
Ø  Extremitas                 : Anggota gerak
Ø  Filiform                     : Type bentuk Nematoda seperti benang filiform, sedang                                      bagian posteriornya fusiform
Ø  Fusiform                    : Type bentuk Nematoda yang berbentuk bulat panjang
Ø  Gonochoristis            : Gonad tunggal atau sepasang berbentuk tubuler
Ø  Interlabia                   : Bulatan-bulatan kecil pada labia
Ø  Intestinum                 : Saluran pipih dan melanjutkan din sebagai rectum,
Ø  Kelenjar renette         : Kelenjar yang tidak memiliki saluran lateral                                     menyerupai amphid
Ø  Mikrovili                    : Tonjolan-tonjolan kecil
Ø  Papilla                        : Alat indera pada Nematoda
Ø  Parasit                        : Bersifat merugikan
Ø  Phasmid                     : Modifikasi cuticuler yang tidak hanya terjadi pada                                     ujung
Ø  Probolae                    : Labia yang mengalami modifikasi menjadi tonjolan
Ø  Protonephridium       : Sel-sel berambut getar yang terdapat di sepanjang                                      bagian
Ø  Pseudocoelom           : Rongga badan pada Nematoda saku, yang berlubang                                      atau bercelah sampai ke anus, yang bermuara keluar                                      pada permukaan
Ø  Stylet                         : Alat penusuk dan penghisap yang terletak di rongga                                      mulut tepi badan terbentuknya sepasang kantong                                      cuticuler yang
Ø  Tractus digestivus     : Saluran sederhana yang memanjang mulai dari mulut

DAFTAR PUSTAKA

Brotowidjoyo, Mukayat Djarubito. 1994. Zoologi Dasar. Erlangga Jakarta.

Suhardi. 1983. Evolusi Avertebrata. Yogyakarta : UI-Press

Suwignyo, Sugiarti, dkk. 1997. Avertebrata Air Jilid 1. Bogor : fakultas Perikanan, Institut Pertanian Bogor.

Radiopoetro. 1990. Zoologi. Erlangga : Jakarta.

Petruck. Forum Tanya Jawab. (Online) http://mail.uns.ac.id/%7EsubaQiya/struktur.
Di akses pada 23 April 2008.


1 komentar:

  1. itu materi dmn to bang ???

    copas yaa ???????????

    sama donk.. . ?
    haha

    BalasHapus